Berapa Lama Atap Bertahan (Dan Mengapa)?

Berapa Lama Atap Bertahan (Dan Mengapa)?

Jawaban Tepat: 25 Sampai 50 Tahun

Setelah mengumpulkan uang, remaja ingin tinggal di rumah mereka. Kemudian mereka harus menyadari bahwa itu membutuhkan kualitas bahan yang sesuai dan cocok untuk kondisi iklim. Bagian terpenting adalah atap yang memberikan perlindungan dari sinar matahari, hujan, dan angin.

Pada zaman kuno orang membangun rumah dengan bantuan sumber daya yang tersedia di sekitarnya. Mereka membuat rumah mereka dari bambu dan menumpahkan atap mereka dengan daun.

Jenis atap perumahan paling populer di AS adalah atap aspal. Ini terkenal karena hemat biaya untuk pemilik rumah rata-rata dan mudah dipasang.

Berapa Lama Atap Bertahan?

Berapa Lama Atap Bertahan?

jenisPeriode
Atap secara keseluruhan25 ke 50 tahun
Bagian atap (penggantian)15 ke 25 tahun

Saat membangun rumah baru atau memodernisasi yang sudah ada, memilih jenis atap dan gaya atap yang sempurna lebih rumit daripada yang disadari kebanyakan orang. Bisa dikatakan, atap tidak hanya melindungi rumah dan penghuninya dari lingkungan luar. 

Gaya atap rumah juga memainkan peran penting dalam menentukan tampilan dan gaya secara keseluruhan. Atap juga dapat memberikan ruang tambahan dan juga membuat rumah lebih tahan banting, hemat energi, serta tahan cuaca. 

Ada banyak jenis dan gaya atap yang terlihat di sebagian besar tempat tinggal. Namun, atap pelana atau atap bernada adalah beberapa atap paling populer di AS. 

Karena bentuknya tidak rumit, atapnya mudah dibuat dan murah. Karena bentuknya yang segitiga, memungkinkan salju, hujan, dan es meluncur langsung, yang dibutuhkan di sebagian besar wilayah. Ini juga menyediakan penyimpanan loteng atau ruang tamu tambahan di bawah atap dan memungkinkan lebih banyak ventilasi.

Atap pelana dapat dibangun dengan semua jenis bahan, termasuk aspal sinanaga, logam, dan tanah liat, atau beton. Disarankan untuk tidak memiliki atap pelana di daerah yang memiliki angin kencang atau di dekat badai koridor karena atap yang menjorok di atap pelana dapat rusak karena angin kencang atau hujan deras.

Atap harus dirawat dan diperiksa secara musiman karena musim yang berbeda memiliki dampak yang berbeda pada mereka. Mereka harus segera diperbaiki jika ada kebocoran air, kerusakan bahan atap, perubahan warna langit-langit, atau masuknya hama ke dalam.

Mengapa Atap Tahan Lama?

Seperti yang kita ketahui, atap adalah blok bangunan dasar sebuah rumah karena memberikan perlindungan dan melindungi kita dari lingkungan luar. Setiap atap akan rusak dengan berlalunya tahun. 

Oleh karena itu, kita harus mewaspadai kerusakan yang terjadi pada atap agar segera diganti.

Berbicara tentang topik, harapan hidup rata-rata atap bisa mencapai 25 hingga 50 tahun. Rentang hidupnya tergantung pada banyak faktor seperti jenis dan kualitas bahan yang digunakan, serta kondisi lingkungan.

Setiap bahan atap mempunyai ketahanan yang berbeda-beda sehingga membuat atap dapat bertahan lebih lama atau lebih pendek sesuai dengan kondisi. Jika bahan yang digunakan berkualitas lebih murah, maka atap akan cepat rusak. Bahan ini harus lebih sering diganti dibandingkan bahan atap mahal lainnya.

Umur atap juga dipengaruhi oleh kualitas pemasangan yang buruk. Itu juga bisa berkurang karena terpapar angin kencang, suhu ekstrem, dan bencana alam lainnya. 

Warna bahan juga dapat mempengaruhi atap, seperti pada iklim yang cerah, bahan yang lebih terang harus digunakan karena produk yang gelap akan menyerap panas dari matahari, yang akan membawa keausan pada bahan atap.

Kesimpulan

Saat membangun atau merenovasi rumah, yang paling penting adalah mendapatkan gambaran yang jelas tentang perencanaannya. Bagian terpenting dari rumah adalah atap yang harus ditentukan sesuai dengan iklim. 

Mengambil contoh daerah musim dingin, untuk menghilangkan akumulasi salju yang tinggi, atap bernada tinggi bisa menjadi pilihan paling praktis.

Atap melindungi rumah dan penghuninya dari elemen luar seperti matahari, angin, dan hujan. Umurnya sepenuhnya tergantung pada jenis bahan yang digunakan serta kondisi lingkungan. Tanpa atap, rumah tidak ada gunanya karena tidak akan ada tempat berteduh di atas kepala.

Referensi

  1. http://media.ldscdn.org/pdf/magazines/liahona-november-2016/2016-11-05-fourth-floor-last-door-eng.pdf
  2. https://bjui-journals.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1464-410X.1991.tb15252.x
dot 1
Satu permintaan?

Saya telah berusaha keras menulis posting blog ini untuk memberikan nilai kepada Anda. Ini akan sangat membantu saya, jika Anda mempertimbangkan untuk membagikannya di media sosial atau dengan teman/keluarga Anda. BERBAGI ADALAH ️

Avatar Nidhi

Tentang KamiNidhi

Hai! Saya Nidhi.

Di sini, di EHL, semuanya tentang resep lezat dan mudah untuk hiburan santai. Jadi datang dan bergabunglah dengan saya di pantai, bersantai dan nikmati makanannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *