Jawaban Tepat: Minggu 26
Semua orang tahu bahwa sepuluh hingga dua belas minggu pertama kehidupan bayi sangat penting untuk pemulihan fisik dan ikatan ibu dengan anak-anak mereka. Menurut berbagai penelitian, mengambil cuti setelah kelahiran anak memberikan keuntungan bagi orang tua dan majikan, seperti meningkatkan kemungkinan menyusui lebih lama dan tinggal di perusahaan yang sama setahun kemudian.
Sayangnya, banyak wanita tidak dapat mengambil cuti begitu banyak karena perusahaan mereka tidak memberikan cuti hamil yang dibayar cukup, dan mereka tidak mampu untuk pergi tanpa bayaran. Namun, semakin banyak organisasi swasta dan bahkan negara bagian semakin memberikan waktu luang berbayar kepada orang tua baru sebagai bagian dari program cuti keluarga.

Berapa Lama Cuti Bersalin?
Tipe | Masa Cuti Hamil |
Setelah Melahirkan | Minggu 26 |
Setelah Mengadopsi | Minggu 12 |
Cuti hamil berarti waktu dimana seorang perempuan mengambil cuti dari pekerjaan untuk melahirkan anaknya atau setelah mengadopsi anak. Saat ini juga ada konsep cuti ayah, yaitu hari libur kerja yang diambil seorang pria setelah menjadi seorang ayah.
Sesuai undang-undang baru, cuti melahirkan telah ditingkatkan. Sebelumnya seorang perempuan berhak atas cuti hamil selama 12 minggu. Tapi, kini para perempuan tersebut bisa mengambil cuti kerja hingga 26 minggu. Tak hanya itu, cuti melahirkan juga dinaikkan. Dulu, hanya enam bulan, tetapi sekarang Anda bisa mengambil cuti kerja selama delapan minggu.
Padahal, cuti hamil tidak sama dalam semua kasus. Ini karena jika seorang wanita sudah memiliki dua atau lebih dari dua anak, dia hanya dapat mengambil cuti hamil selama dua belas minggu. Selain itu, wanita seperti itu dapat mengambil cuti sebelum melahirkan hanya selama enam minggu.
Bagian terbaik tentang cuti hamil adalah kenyataan bahwa itu tidak hanya tersedia untuk wanita yang melahirkan, tetapi juga bagi mereka yang mengadopsi anak. Jadi, seorang wanita yang mengadopsi anak dapat mengambil cuti adopsi. Cuti ini dapat berlangsung selama dua belas minggu jika anak yang diadopsinya berusia kurang dari 3 bulan.
Selain itu, cuti hamil juga bisa diambil oleh ibu-ibu yang menugaskan. Jika seorang wanita melahirkan anaknya melalui surrogacy, dengan bantuan wanita lain, dia disebut sebagai commissioning mother. Jadi, seorang ibu komisioner dapat mengambil cuti dua belas minggu dari pekerjaannya.
Mengapa Cuti Bersalin Itu Lama?
Jika kita berbicara tentang alasan utama mengapa wanita dapat mengambil cuti hamil selama dua belas hingga dua puluh enam minggu adalah karena mereka perlu menjaga bayi mereka yang baru lahir atau anak angkat mereka. 15 hingga 39 minggu pertama sangat penting bagi bayi baru lahir dan juga ibu untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Cuti hamil dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi perempuan serta membebaskan mereka dari ketegangan pekerjaan. Semua orang akan setuju dengan kenyataan bahwa menjadi seorang ibu bukanlah tugas yang mudah terutama pada awalnya. Sebelumnya, para wanita harus pergi dan bekerja di tempat kerja masing-masing tanpa memandang kehamilan. Bahkan jika beberapa dari mereka mengambil cuti kerja, mereka harus mengalami pemotongan gaji.
Cuti hamil tidak dibayar lebih awal sehingga menyulitkan perempuan untuk mengambil cuti saat hamil. Cukup jelas bahwa cuti hamil adalah salah satu cara untuk memberikan waktu kepada ibu baru. Tujuan utamanya adalah untuk memprioritaskan kesehatan wanita dan anak-anak mereka yang baru lahir atau diadopsi. Cuti hamil penting untuk memberikan istirahat fisik dan mental bagi seorang wanita.
Hampir semua orang berpikir bahwa mereka perlu produktif di tempat kerja untuk memiliki karier yang sukses. Dan, inilah mengapa mereka takut mengambil cuti karena mereka pikir itu bisa mempengaruhi karir mereka. Oleh karena itu, pemerintah telah memperkenalkan cuti hamil bagi perempuan sehingga mereka dapat memberikan waktu untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka tanpa ada ketegangan.
Berbagai penelitian menyatakan bahwa ketika perempuan mendapatkan cuti hamil, hal itu membantu dalam proses menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Maka, pemerintah telah memutuskan untuk membebaskan para perempuan dari ketegangan pekerjaan saat mereka melahirkan anak sehingga mereka bisa tenang untuk beberapa waktu.
Kesimpulan
Berbagai penelitian dan penelitian cukup menyoroti pentingnya istirahat bagi ibu hamil dan bagi mereka yang menjadi orang tua. Butuh waktu bagi seseorang untuk beradaptasi dengan kenyataan bahwa mereka sekarang adalah ibu dari seorang anak. Hal ini membuat cuti hamil menjadi sangat penting.
Fakta bahwa sebelumnya perempuan harus mengambil cuti tanpa dibayar dari pekerjaan yang menyebabkan mereka tidak tenang secara mental inilah yang membuat pemerintah membuat undang-undang tentang cuti hamil bagi perempuan. Sekarang, seorang wanita dapat mengambil cuti hamil dan tidak perlu khawatir tentang pekerjaan saat mereka melahirkan.