Jawaban Tepat: Antara Enam dan Empat SM
Perjanjian Lama, yang oleh banyak orang disingkat PL, adalah yang pertama dari dua divisi kanon Alkitab Kristen yang religius. Perjanjian Lama terdiri dari beberapa kitab. Dua puluh empat buku Tanakh atau Alkitab Ibrani dan beberapa koleksi tulisan Ibrani religius kuno dikenal sebagai penyusun PL. Semua tulisan ini ditulis dalam bahasa Israel.
Bagian kedua dari kanon alkitabiah Kristen yang suci dikenal sebagai Perjanjian Baru. Banyak penulis menulis PL, dan telah dimodifikasi selama berabad-abad. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dianggap suci oleh orang-orang yang tergabung dalam komunitas Kristen.
Berapa Lama Setelah Perjanjian Lama Yesus Lahir?
Perjanjian Lama berisi lebih dari delapan puluh kitab. Sekitar empat puluh adalah Protestan, empat puluh lima untuk komunitas Katolik, dan beberapa buku ortodoks juga termasuk dalam Perjanjian Lama. Banyak nabi telah menulis buku-buku ini, dan mereka menyajikan gagasan dan pandangan Yesus Kristus tentang berbagai prospek. Bahasa asli di mana semua kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Namun, beberapa versinya juga tersedia dalam bahasa yang berbeda bagi murid-murid Yesus untuk membaca dan memahami pandangannya. Ini berisi seluruh sejarah dan juga memberikan pengetahuan tentang kehidupan Yesus.
Lima kitab Musa adalah yang paling berharga dan paling banyak diberitakan di seluruh kitab Perjanjian Lama. Yang pertama dari lima kitab ini dikenal sebagai Kejadian; yang kedua adalah Keluaran, Imamat, dan kitab bilangan adalah yang ketiga dan keempat. Buku kelima dan terakhir diberi judul Ulangan. Kelima buku ini dianggap sangat penting dan memberikan pemikiran berharga tentang kehidupan. Beberapa buku lain juga dianggap sangat penting.
Peristiwa Kehidupan Yesus | Waktu Relatif Terhadap Perjanjian Lama |
Kelahiran Yesus | Antara enam dan empat SM |
Kematian Yesus | Antara tiga puluh dan tiga puluh enam AD |
Kelahiran Yesus tidak diketahui secara konkret oleh banyak orang, tetapi diyakini bahwa ia lahir antara tahun enam dan empat SM. Khotbahnya dimulai sekitar tahun dua puluh lima M, dan menurut ini, dia pasti telah meninggal di suatu tempat antara tiga puluh dan tiga puluh enam M.
Mengapa Butuh Lama Setelah Perjanjian Lama Yesus Dilahirkan?
Dipercaya dalam semua buku agama bahwa Tuhan menciptakan dunia ini, dan itu sesuai dengan keinginannya tentang apa yang terjadi di bumi. Perjanjian Lama juga mempercayai hal yang sama, tetapi tidak mengatakan bahwa hanya ada satu tuhan; sebaliknya, tulisan-tulisannya menggambarkan segala sesuatu tentang tuhan yang harus disembah oleh orang Israel. Yesus disembah sebagai dewa tertinggi, dan diyakini bahwa dia mengorbankan hidupnya demi murid-muridnya. Beberapa tulisan juga mengatakan bahwa Yesus masih hadir bersama kita dalam beberapa bentuk.
Tidak ada saksi mata yang bisa memastikan kapan tepatnya Yesus lahir. Namun menurut beberapa orang, ia lahir sekitar tahun empat SM. Banyak orang mengatakan bahwa kelahiran Yesus harus menjadi permulaannya. Tetapi para pengkhotbah agama percaya bahwa dia hadir dalam bentuk manusia sebelum itu; itu sebabnya ia dianggap lahir antara enam dan empat SM. Semua muridnya mengatakan bahwa Yesus adalah kekal dan apa pun yang dikatakannya adalah kebenaran yang hakiki. Setelah dia disalibkan, banyak yang merasa bahwa dia akan segera terlahir kembali dan datang di antara orang-orangnya untuk membantu mereka melawan kejahatan.
Namun, tidak ada bukti bahwa Yesus dilahirkan kembali. Oleh karena itu, orang-orang mulai menulis buku berdasarkan ideologinya untuk dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Saat ini, banyak buku menyampaikan pesan Yesus kepada para pengkhotbahnya.
Kesimpulan
Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa Perjanjian Lama terdiri dari beberapa kitab suci yang melayani ideologi Yesus Kristus dan dianggap suci oleh semua komunitas Kristen. Bahasa asli dari semua buku adalah bahasa Ibrani. Perjanjian Lama adalah bagian pertama, dan Perjanjian Baru adalah bagian kedua dari kanon Alkitab Kristen.
Diyakini bahwa ia lahir di suatu tempat antara enam dan empat SM dan selalu hadir dalam bentuk manusia di antara murid-muridnya. Murid-muridnya mengkhotbahkannya seperti dewa, dan kata-katanya dianggap sebagai kebenaran tertinggi. Setelah Yesus disalibkan, para pengkhotbahnya menyembah mayatnya dan percaya bahwa dia akan segera kembali dalam bentuk lain.